Lee Shin melihat
pemandangan kampusnya dari gedung di lantai 2.
Matanya kemudian tertuju
pada Gyu Won. Dan, 'Ting..'
Lee Shin tersenyum, ide
buat mengerjai Gyu Won terlintas.
Lee Shin menelpon Gyu Won.
Pangeran narsis. Itu nama Lee Shin di handphone Gyu Won.
"Siapa itu? Apakah Shin?" tanya Bo Woon.
Pangeran narsis. Itu nama Lee Shin di handphone Gyu Won.
"Siapa itu? Apakah Shin?" tanya Bo Woon.
"Cepat jawab teleponnya." seru yang
lain.
"Lupakan saja. . . Dia pasti akan membuat aku melakukan sesuatu yang aneh." jawab Gyu Won.
"Lupakan saja. . . Dia pasti akan membuat aku melakukan sesuatu yang aneh." jawab Gyu Won.
Tapi, Bo Woon langsung merebut handphone Gyu
Won dan menerima telepon dari Lee Shin, "Halo." Bo Woon tersenyum
lalu mengangguk. "Cappucino regular? Baiklah, aku akan mengatakan
padanya."
"Apa yang dia katakan?" tanya teman-teman Gyu Won yang lain setelah Bo Woon mematikan sambungan teleponnya.
"Apa yang dia katakan?" tanya teman-teman Gyu Won yang lain setelah Bo Woon mematikan sambungan teleponnya.
"Dia ingin Kau membelikannya secangkir
cappuccino dengan ukuran biasa" ucap Bo Woon pada Gyu Won.
"Apa?"
"Dia adalah Lee Shin tidak diragukan lagi. Bahkan seleranya begitu elegan. Sungguh, aku akan gila." kata yang lain.
"Apa?"
"Dia adalah Lee Shin tidak diragukan lagi. Bahkan seleranya begitu elegan. Sungguh, aku akan gila." kata yang lain.
Gyu Won enggan buat memenuhi permintaan Lee Shin, "Ayo, mari kita pergi." ajak Gyu Won.
"Apa? Kau tidak akan membelikannya cappucino?" tanya Bo Woon.
Gyu Won menjawab seraya tersenyum kecil, "Aku hanya akan memberitahunya kalau aku sedang ada di kelas."
Beberapa detik kemudian,
Lee Shin kembali menelpon Gyu Won. "Halo? Aku di kelas sekarang, telepon
saja nanti." Gyu Won berbisik seolah ia benar-benar ada di kelas.
"Oh, jadi kau
berkeliaran selama jam pelajaran?" sindir Lee Shin yang melihatnya dari
kejauhan.
Gyu Won terkejut, ia
langsung melihat ke sekeliling. Dan mendapati Lee Shin tengah memperhatikannya.
"Wow, Lee Shin." seru teman-teman
Gyu Won.
"Bawa cappuccino itu dalam waktu 10 menit. Jangan biarkan busanya menghilang." suruh Lee Shin.
"Bawa cappuccino itu dalam waktu 10 menit. Jangan biarkan busanya menghilang." suruh Lee Shin.
Saat membeli cappucino
untuk Lee Shin, Gyu Won bertemu dengan Yoon Soo. Gyu Won mengucap salam pada
Yoon Soo dan Yoon Soo tersenyum.
Gyu Won teringat sesuatu. Ia ingat, kalau Yoon
Soo inilah yang berhasil membuat Lee Shin terdiam lama saat di aula.
Gyu Won dan Yoon Soo berjalan beriringan,
"Apakah Kau seorang mahasiswa dari musik tradisional?" tanya Yoon
Soo.
"Ya." jawab Gyu Won dengan ramah.
"Gayageum, atau geomungo?"
"Gayageum." jawab Gyu Won.
"Hari ini Kau tidak membawanya. Aku melihat Kau membawa gayageummu setiap hari." tanya Yoon Soo.
"Aku hanya membawanya selama pertunjukan khusus. Ada juga satu di ruang praktek."
"Ya." jawab Gyu Won dengan ramah.
"Gayageum, atau geomungo?"
"Gayageum." jawab Gyu Won.
"Hari ini Kau tidak membawanya. Aku melihat Kau membawa gayageummu setiap hari." tanya Yoon Soo.
"Aku hanya membawanya selama pertunjukan khusus. Ada juga satu di ruang praktek."
Kesempatan untuk Yoon Soo untuk mengetahui
hubungan antara Gyu Won dan Seok Hyeon. "Apakah Kau dan Kim Seok Hyun
saling kenal sebelumnya?"
Gyu Won mengiyakan, "Ya, karena beberapa hal. . . "
"Ah, seperti itu."
Gyu Won mengiyakan, "Ya, karena beberapa hal. . . "
"Ah, seperti itu."
Gyu Won kembali menemui Lee Shin. Tapi.. Lee
Shin engga ada di tempat. Gyu Won berjalan ke pinggiran dan berdiri di tempat
Lee Shin biasa melihat pemandangan.
"Hei, ini. Jadi dia melihat dari sini." gumam Gyu Won seraya melihat ke sekelilingnya.
"Hei, ini. Jadi dia melihat dari sini." gumam Gyu Won seraya melihat ke sekelilingnya.
"Apa yang Kau lihat?" Kedatangan Lee
Shin mengagetkan Gyu Won.
Gyu Won langsung mengomel, "Sudah
menyuruh orang lain, tetapi kau malah menghilang?"
"Mana kopinya?" tanya Lee Shin.
"Mana kopinya?" tanya Lee Shin.
Gyu Won memberikan
cappucino itu dan langsung meminta bayaran, "2800 Won."
Lee Shin memberikan uang
3000 Won. "Kembaliannya." pinta Lee Shin.
"Pelit. Padahal
hanya 200 Won." keluh Gyu Won seraya mencari uang 200 won di dompetnya. Ia
memeriksa dompetnya, tapi engga menemukan uang 200 won. "Maaf, aku akan
membayar kembalianmu nanti."
"Kalau kau bayar nanti, akan ada
bunganya." ujar Lee Shin.
Gyu Won menjawab,
"Nanti bagaimana kalau kita menggantinya dengan uang saja. Aku akan
memberi Kau uang. Kemudian kita dapat berinteraksi seolah-olah tidak ada yang
terjadi."
Lee Shin bertanya,
"Berapa banyak yang akan Kau berikan padaku? Berapa banyak?"
Gyu Won menghitung lalu menjawab, "Um,
sekitar 5000 won."
"Jika 100.000 Won, maka aku akan mempertimbangkannya ." kata Lee Shin sebelum ia pergi.
"Jika 100.000 Won, maka aku akan mempertimbangkannya ." kata Lee Shin sebelum ia pergi.
"Tunggu.."
panggil Gyu Won.
Lee Shin menghentikan
langkahnya lalu berbalik menatap Gyu Won. Ia lalu bertanya, "Apakah Kau
bisa bernyanyi dengan baik?"
"Apa?" Gyu Won
heran dengan pertanyaan itu. Ini kedua kalinya Lee Shin mengatakan hal yang
aneh. Pertama saat itu, Lee Shin berkata Tapi, aku ingin mendengar kau bermain
gagayeum lagi. Dan sekarang, entah apa penyebabnya ia bertanya Apakah kau bisa
bernyanyi.
"Tidak apa-apa. Jika Kau mengembalikan
uang kembalian besok, maka itu akan jadi 500 Won." Lee Shin mengalihkan
pembicaraannya.
"Apa? Itu tidak masuk akal!" seru Gyu Won.
"Apa? Itu tidak masuk akal!" seru Gyu Won.
Profesor Im Tae Joon memperlihatkan sebuah
ruangan untuk Seok Hyeon. "Ini adalah ruanganmu. Kau akan pindah ke sini,
kalau kau butuh sesuatu, silakan beritahu aku."
Seok Hyeon berkomentar, "Tidak buruk. Cukup damai."
"Apa yang Kau rencanakan selanjutnya?" tanya Tae Joon.
"Apa?"
"Departemen Musik Tradisional. Dia bahkan tidak memiliki pengalaman dalam beracting di sebuah drama sebelumnya." ujar Tae Joon, yang ia maksud adalah Gyu Won.
Seok Hyeon berkomentar, "Tidak buruk. Cukup damai."
"Apa yang Kau rencanakan selanjutnya?" tanya Tae Joon.
"Apa?"
"Departemen Musik Tradisional. Dia bahkan tidak memiliki pengalaman dalam beracting di sebuah drama sebelumnya." ujar Tae Joon, yang ia maksud adalah Gyu Won.
Seok Hyeon membela Gyu Won, "Tidak
memiliki pengalaman akting mungkin akan membuatnya lebih menarik. Perasaan itu
cukup baik."
Tae Joon memihak Hee Joo, "Itu, mungkin, hanya harapan kau saja. Pertimbangkanlah tentang Hee Joo. Kau harus lebih realistis. Audisi dapat dilewati, tetapi perform di depan umum tidak akan sama. Jangan bertindak keras kepala."
Tae Joon memihak Hee Joo, "Itu, mungkin, hanya harapan kau saja. Pertimbangkanlah tentang Hee Joo. Kau harus lebih realistis. Audisi dapat dilewati, tetapi perform di depan umum tidak akan sama. Jangan bertindak keras kepala."
Seok Hyeon menjawab, "Aku pikir Kau sudah
lupa. Orang yang menghancurkan perform saat itu adalah Hyeong, bukan aku. Aku
tahu kau khawatir tentang aku. Tapi serahkan semuanya padaku. Hyeong, yang Kau
lakukan ini membuat aku sangat lelah."
Tae Joon menjawab, "Jangan berpikir bahwa
karena Kau direktur, maka Kau dapat melakukan semuanya sesukamu. Tapi, aku
orang yang bertanggung jawab. Tentang Gi Yeong dan anak musik tradisional itu, kenapa
tidak Kau mempertimbangkannya lagi?"
"Lee Gyu Won, namanya Lee Gyu Won."
jawab Seok Hyeon.
Gyu Won memasuki aula untuk ikut berlatih
dengan team acting lainnya. Tapi beberapa orang kakak tingkatnya merasa
tersaingi dengan adanya Gyu Won di team acting itu. Jadilah Gyu Won sebagai
bahan ejekan.
"Apa hubunganmu dengan direktur Seok Hyeon?"
Gyu Won menjawab, "Kami tidak memiliki hubungan apapun!"
"Oh, tidak ada hubungan apapun, tapi ia menjadikanmu sesuatu yang special."
"Apa hubunganmu dengan direktur Seok Hyeon?"
Gyu Won menjawab, "Kami tidak memiliki hubungan apapun!"
"Oh, tidak ada hubungan apapun, tapi ia menjadikanmu sesuatu yang special."
Pembicaraan mereka terhenti, karena kedatangan
Seok Hyeon dan profesor yang akan mengajar mereka di hari pertama.
"Halo! Halo! Script." Seok Hyeon membagikan Script. "Bacalah script dengan saksama sehingga Kau akan tahu maksudnya dan hayati. Hal ini antara cinta dan mimpi. Kontennya adalah tentang kisah cinta antara tiga orang. Sebelum kita masuk ke proses pelatihan formal, kalian harus melakukan pelatihan dasar terlebih dulu. Ada pertanyaan?"
"Halo! Halo! Script." Seok Hyeon membagikan Script. "Bacalah script dengan saksama sehingga Kau akan tahu maksudnya dan hayati. Hal ini antara cinta dan mimpi. Kontennya adalah tentang kisah cinta antara tiga orang. Sebelum kita masuk ke proses pelatihan formal, kalian harus melakukan pelatihan dasar terlebih dulu. Ada pertanyaan?"
Gyu Won mengangkat
tangannya, "Karakter wanita utama yang dibuang?"
Seok Hyeon menjelaskan,
"Jadi dia pergi mencari mimpinya. Cinta, apakah benar-benar suatu hal yang
hebat untuk memiliki?"
Dengan percaya dirinya
Hee Joo berkata, "Menangis dan tertawa karena cinta tidak cocok
untukku."
Seok Hyeon menimpali,
"Tidak ada yang mengatakan bahwa Kau yang jadi pemeran utamanya,
kan?"
"Jika bukan aku,
lalu siapa?" tanya Hee Joo yang merasa kalau dirinya yang pantas menjadi
pemeran utama.
Seok Hyeon menjawab,
"Kita harus melihat secara keseluruhan."
Yang lain bertanya, "Gi Yeong sunbae
tidak ada di sini?"
Dia tidak akan berpartisipasi dalam pelatihan? Dia memiliki alasan sendiri, jadi dia tidak akan bisa berpartisipasi hari ini. Dia akan datang nanti." jawab Seok Hyeon.
Dia tidak akan berpartisipasi dalam pelatihan? Dia memiliki alasan sendiri, jadi dia tidak akan bisa berpartisipasi hari ini. Dia akan datang nanti." jawab Seok Hyeon.
Hee Joo kembali
mengingatkan tentang kelemahan Gi Young, "Kau tahu Gi Yeong sunbae demam
panggung, bukan?"
Seok Hyeon menjawab
dengan pasti, "Apakah demam panggung adalah penyakit yang tak dapat
disembuhkan? Dia pasti bisa melakukannya. Tidak perlu khawatir tentang hal ini,
lakukan saja pelatihan dengan baik, ok?"
Latihan pun dimulai.. Gyu
Won jadi orang yang memiliki kemampuan bernyanyi paling buruk saat itu.
Latihan dasar acting di hari pertama selesai,
Bo Woon menunggu Gyu Won. "Gyu Won! Bagaimana itu?
Menyenangkan?" tanya Bo Woon yang langsung menghampiri Gyu Won.
Dengan engga bersemangat Gyu Won menjawab, "Aku sendirian di sana, rasanya aku berkemah dengan musuh. . "
Dengan engga bersemangat Gyu Won menjawab, "Aku sendirian di sana, rasanya aku berkemah dengan musuh. . "
Hee joo datang dan
lagnsung menjawab, "Tepat sekali."
Gyu Won mengerutkan
keningnya. "Apa?"
Hee Joo mengingatkan Gyu Won tentang perbedaan
kasta antara dirinya dan Gyu Won. "Aku khawatir kau memiliki kesan yang
salah, jadi aku datang untuk mengatakan ini kepadamu. Aku tidak pernah
menganggap Kau sebagai teman atau apapun. Jadi jangan mengganggu aku ketika aku
berbicara. Aku sudah bilang terakhir kali. Aku tidak ingin melihat Kau dengan
Lee Shin. Selalu melihat kau saja sudah membuat kepala aku sakit kepala."
Gyu Won risih mendengar kata-kata Hee Joo, "Apa yang ia bicarakan?"
Hee Joo melanjutkan kata-katanya, "Kau tidak sebanding dengan Lee Shin. Jadi, Kau lebih baik pergi."
Gyu Won langsung membalas Hee joo, "Han
Hee Joo." panggil Gyu Won.
"Apa?"
"Apa?"
Gyu Won berkata dengan nada menantang,
"Aku khawatir kau memiliki kesan yang salah, aku ingin mengatakan sesuatu
padamu sekarang. Aku juga tidak menganggapmu sebagai teman. Dan bahkan jika Kau
memberi Lee Shin padaku, aku sama sekali tidak menginginkannya. Jadi, jangan
ganggu aku. Mari kita pergi, Bo Woon."
"Serius menyebalkan
sekali!" Hee joo kesal.
Bo Woon senang melihat raut wajah Hee Joo yang
mulai frustasi. "So cool, Gyu Won! "
Gyu Won menemani Bo Woon untuk melihat Joon
Hee bernyanyi.. Whoa.. Suaranya Min Hyuk lembut..
Setelah selesai melihat Joon Hee bernyanyi,
Gyu Won teringat sesuatu. "Buku musikku?" katanya.
"Apakah kita perlu kembali ke departemen musik lagi?" tanya Bo Woon.
"Ah, malam ini aku harus berlatih." jawab Gyu Won.
"Apakah kita perlu kembali ke departemen musik lagi?" tanya Bo Woon.
"Ah, malam ini aku harus berlatih." jawab Gyu Won.
Bo Woon melihat Joon Hee datang, ia langsung
menghampirinya. "Oh, Joon Hee! Kau bernyanyi sangat bagus."
" Benar?"
"Benar-benar sangat bagus."
"Eonni aku akan mengantarmu pulang." kata Joon Hee.
"Benarkah?"
"Benar."
" Benar?"
"Benar-benar sangat bagus."
"Eonni aku akan mengantarmu pulang." kata Joon Hee.
"Benarkah?"
"Benar."
Gyu Won tersenyum melihat kedekatan Bo Woon dan Joon Hee. Tapi, perhatian Gyu Won langsung tertuju pada Lee Shin yang saat itu ada di depannya. Lee Shin menerima telepon dari Yoon Soo. Gyu Won terus memperhatikan Lee Shin.
"Halo. Sekarang aku sudah selesai. Apa
yang terjadi? Kau tidak terluka kan? Aku akan pergi ke sana segera. Dimana?
Tetap di sana." Lee Shin berubah panik.
Gyu Won bertanya-tanya, ada apa sebenarnya..
Gyu Won bertanya-tanya, ada apa sebenarnya..
Tapi, saat melihat Lee Shin pergi, Gyu Won
jadi teringat Buku Musiknya yang tertinggal di kampus. Gyu Won harus mengambil
kembali buku musik itu.
Ternyata, Lee Shin datang untuk membantu Yoon
Soo yang tanpa sengaja terkunci di ruang tari.
"Apakah kau terluka?" tanya Lee Shin.
"Apakah kau terluka?" tanya Lee Shin.
Yoon Soo tersenyum,
"Tidak."
Penjaga keamanan yang
membantu Lee Shin membukakan pintu ruang tari, berkata, "Aigoo, bukankah
lebih baik lampu menyala? Aku tidak tahu Profesor ada di sini."
Yoon Soo menjawab,
"Maaf, lain kali aku akan lebih berhati-hati."
"Mari kita pergi,
profesor." ajak Lee Shin.
"Lee Shin. Terima kasih!" ucap Yoon
Soo sebelum ia pergi.
Lee Shin tersenyum, "Tidak peduli apa yang terjadi nanti, kalau kau membutuhkan bantuan, telepon aku saja. Oke? Aku akan lari secepatnya."
"Hati-hati dalam perjalanan pulang."
Lee Shin selalu ingin berbagi perasaan bahagianya dengan orang lain. Maka dari itu, ia pergi untuk menemui ayahnya. "Lee Shin? Mengapa kau datang di jam seperti ini, apakah ada masalah?" tanya Ayah Lee Shin yang khawatir.
Lee Shin tersenyum, "Tidak peduli apa yang terjadi nanti, kalau kau membutuhkan bantuan, telepon aku saja. Oke? Aku akan lari secepatnya."
"Hati-hati dalam perjalanan pulang."
Lee Shin selalu ingin berbagi perasaan bahagianya dengan orang lain. Maka dari itu, ia pergi untuk menemui ayahnya. "Lee Shin? Mengapa kau datang di jam seperti ini, apakah ada masalah?" tanya Ayah Lee Shin yang khawatir.
"Tidak ada. Ini
hanya. . . Aku tidak dapat mengunjungimu nanti, jadi aku akan duduk di sini
untuk sementara dan kemudian akan pergi."
Ayah Lee Shin tersenyum,
"Duduklah."
Gyu Won menelpon ayahnya, "Mmm. . .
Direktur itu, siapa pun dia, dia tidak tahu apa dia sebenarnya
pikirkan?"
Ayahnya menjawab, "Bukankah suatu keberuntungan untuk berpartisipasi dalam audisi, Kau seharusnya sangat senang. Bukankah kau bilang itu sangat menyenangkan?"
Ayahnya menjawab, "Bukankah suatu keberuntungan untuk berpartisipasi dalam audisi, Kau seharusnya sangat senang. Bukankah kau bilang itu sangat menyenangkan?"
Gyu Won menjawab, "Waktu itu aku hanya
berpikir tentang bermain gayageum. Menyanyi dan menari, Kau tahu bahwa aku
benar-benar tidak tahu bagaimana caranya menari atau bernyanyi. Apa yang harus
aku lakukan?"
"Aigoo, apa yang harus Kau lakukan...."kata-kata Ayah Gyu Won terhenti saat melihat Ibu Lee Shin datang.
"Ayah?" panggil Gyu Won.
"Nanti kita bicara lagi ya."
Ternyata, Ayah Gyu Won diam-diam datang untuk menemui Ibu Lee Shin. Ia hanya melihat kedatangan Ibu Lee Shin tanpa berani untuk memanggilnya. Yah, terpecahkan sudah teka-teki hubungan Ayah Gyu Won dan Ibu Lee Shin. Tapi masih ada teka-teki lain.
"Aigoo, apa yang harus Kau lakukan...."kata-kata Ayah Gyu Won terhenti saat melihat Ibu Lee Shin datang.
"Ayah?" panggil Gyu Won.
"Nanti kita bicara lagi ya."
Ternyata, Ayah Gyu Won diam-diam datang untuk menemui Ibu Lee Shin. Ia hanya melihat kedatangan Ibu Lee Shin tanpa berani untuk memanggilnya. Yah, terpecahkan sudah teka-teki hubungan Ayah Gyu Won dan Ibu Lee Shin. Tapi masih ada teka-teki lain.
Ayah Gyu Won tetap berdiam diri di dalam mobilnya, enggan untuk keluar dari mobil. Tapi, Ibu Lee Shin menyadari kedatangan Ayah Gyu Won.
"Apakah itu Lee Seon Gi? Seon Gi." panggil Ibu Lee Shin seraya tersenyum.
"Kau melihatku." jawab Ayah Gyu Won seraya tersenyum.
"Kau datang, ada masalah apa? Bagaimana dengan
sekolah?" tanya Ibu Lee Shin dengan ramah.
Ayah Gyu Won menjawab,
entah ini alasan atau memang seperti itu, "Umm, karena beberapa hal yang
berkaitan dengan sekolah maka aku berada di sekitar sini."
Pembicaraan Ayah Gyu Won dan Ibu Lee Shin
berlanjut, "Kapan Kau pindah ke Seoul? Apa kau ingin terus hidup seperti
ini?"
Ayah Gyu Won bertanya, "Kau sendiri, berapa lama kau akan menjadi single parent? Tidakkah kau berencana untuk menikah?"
"Menikah?" Ibu Lee Shin tersenyum. "Memikirkan semua itu saja sudah membuat aku merasa lelah."
Ayah Gyu Won bertanya, "Kau sendiri, berapa lama kau akan menjadi single parent? Tidakkah kau berencana untuk menikah?"
"Menikah?" Ibu Lee Shin tersenyum. "Memikirkan semua itu saja sudah membuat aku merasa lelah."
Topik pembicaraan berganti, mereka
membicarakan tentang Lee Shin. "Kau belum mengatakan apa-apa pada lee
Shin?" tanya Ayah Gyu Won.
"Belum, aku tidak tahu bagaimana cara membicarakannya. Hubungan keluarga itu sangat rumit. Karena keracunan alkohol? Aku benar-benar tidak berani mengatakannya pada Lee Shin."
"Belum, aku tidak tahu bagaimana cara membicarakannya. Hubungan keluarga itu sangat rumit. Karena keracunan alkohol? Aku benar-benar tidak berani mengatakannya pada Lee Shin."
Ayah Gyu Won bertanya,
"Apakah Kau yakin dia tidak tahu?"
"Aku pikir, ia tidak
menyadarinya. Orang itu tidak akan mengatakan apa-apa."
"Pada akhirnya
mereka adalah ayah dan anak. Ia mungkin sudah tau." jawab Ayah Gyu
Won.
Ibu Lee Shin enggan
menceritakan dan menjelaskan kalau orang yang Lee Shin temui itu adalah
ayahnya. Sulit mengatakan dan menjelaskan kalau Lee Shin memiliki seorang ayah
yang sakit karena keracunan dan pecandu alkohol. Ibu Lee Shin sama sekali engga
menyadari kalau Lee Shin sebenarnya akan menerima apapun keadaan ayahnya.
"Ah, jadi tampaknya kau menyukai Profesor dari Departemen Tari itu." ucap Ayah Lee Shin, sesaat setelah Lee Shin menceritakan tentang Yoon Soo. Ayah Lee Shin lalu menceritakan kenangan masa lalunya. "Dulu aku pernah menyukai seorang wanita. Dia adalah pacar temanku. Aku ingin melupakannya, jadi aku menikah dengan wanita lain. Tapi aku selalu memikirkannya. Pada akhirnya, aku merasa aku harus memilikinya." Wah, apa artinya ini.
"Jadi Kau hidup dengan orang itu?"
tanya Lee Shin.
"Tidak."
"Mengapa?" tanya Lee Shin.
"Tidak."
"Mengapa?" tanya Lee Shin.
Ayah Lee Shin tersenyum. "Aku tidak tahu
juga. Begitulah hidup. Aku hanya berusaha menjadi orang yang buruk ketika
hidup di dunia ini. Jangan lakukan seperti apa yang sudah aku lakukan. Baiklah
padanya."
Lee Shin pun tersenyum, "Aku akan baik kepadanya."
Lee Shin pun tersenyum, "Aku akan baik kepadanya."
Ibu Lee Shin mengantar Ayah Gyu Won pergi.
Sesaat setelah Ayah Gyu Won pergi, Lee Shin datang. Ia langsung bertanya,
"Siapa itu?"
"Teman." jawab Ibu Lee Shin. "Apakah Kau sudah makan?"
Lee Shin mengangguk.
"Mari kita masuk."
"Teman." jawab Ibu Lee Shin. "Apakah Kau sudah makan?"
Lee Shin mengangguk.
"Mari kita masuk."
Gyu Won punya pekerjaan jadi tukang kopi, haha
setiap pagi, ia harus menyediakan kopi untuk Lee Shin.
"Aku ingin secangkir Cappuccino." Gyu Won yang malang..
"Ini." Gyu Won memberikan cappucino pada Lee Shin.
"200 Won." pinta Lee Shin.
"Aku ingin secangkir Cappuccino." Gyu Won yang malang..
"Ini." Gyu Won memberikan cappucino pada Lee Shin.
"200 Won." pinta Lee Shin.
"Ini hanya 200 Won," tapi lagi-lagi
Gyu Won engga memiliki uang 200 won. "lain kali aku akan memberikannya
kepadamu."
Lee Shin melihat
kesekitarnya..
Dan tersenyum saat
melihat kedatangan Yoon Soo.
Di basecamp, Stupid Band membicarkaan tentang
keterlibatan Lee Shin dalam pentas.
"Lee Shin Hyeong, kau serius? Kau bilang kau akan ikut dalam pertunjukkan?" tanya Joon Hee.
"Mmm, Ini juga bisa dibilang sebagai sesuatu hal yang sangat menyenangkan, hanya untuk bersenang-senang. Aku benar-benar ingin melakukannya." kata Lee Shin mengatakan alasan dibalik alasan lain.
"Kau benar-benar akan melaukan hal itu?" tanya yang lain.
"Lee Shin Hyeong, kau serius? Kau bilang kau akan ikut dalam pertunjukkan?" tanya Joon Hee.
"Mmm, Ini juga bisa dibilang sebagai sesuatu hal yang sangat menyenangkan, hanya untuk bersenang-senang. Aku benar-benar ingin melakukannya." kata Lee Shin mengatakan alasan dibalik alasan lain.
"Kau benar-benar akan melaukan hal itu?" tanya yang lain.
Personel yang lain terkejut dengan keputusan
Lee Shin, "Mmm. . Bukankah kau biasanya membenci hal semacam ini?"
"Sepertinya Lee Shin sudah berubah!"
"Ini tidak seperti itu, aku hanya merasa bahwa hal itu akan menyenangkan." jawab Lee Shin.
Joon Hee malah berkata, "Jangan bilang kalau itu karena Gyu Won eonni?"
"Sepertinya Lee Shin sudah berubah!"
"Ini tidak seperti itu, aku hanya merasa bahwa hal itu akan menyenangkan." jawab Lee Shin.
Joon Hee malah berkata, "Jangan bilang kalau itu karena Gyu Won eonni?"
"Apa? Tentunya tidak. . ." Lee Shin
langsung mengelak. Bukan karena Gyu Won tapi karena Yoon Soo pastinya.
"itu karena wanita?" Lalu personel yang lain membicarakan tentang Seok Hyeon.
"Aku telah mendengar, bahwa sutradara Kim Hyeon Seok memiliki mantan kekasih yang terkenal di sini." dan pembicaraan merekaa terus berlanjut, tanpa Lee Shin sadari kalau pembicaraan itu menyangkut Yoon Soo.
"itu karena wanita?" Lalu personel yang lain membicarakan tentang Seok Hyeon.
"Aku telah mendengar, bahwa sutradara Kim Hyeon Seok memiliki mantan kekasih yang terkenal di sini." dan pembicaraan merekaa terus berlanjut, tanpa Lee Shin sadari kalau pembicaraan itu menyangkut Yoon Soo.
Gyu Won masih harus berhadapan dengan
musuh-musuhnya di team acting.
"Maaf, ini juga tempat aku."
"Maaf, ini juga tempat aku."
Gyu Won berpindah ke sisi lain, mencari tempat
untuk berlatih. "Semua posisi di sini adalah punya Eonni?" tanya Gyu
Won.
"Itu benar. Aku tidak ingin menyerah
sedikitpun tempat untukmu berlatih. Mengapa aku harus menyerahkan hal itu? Kau
tidak memiliki kemampuan yang setara di sini, itu sebabnya Kau harus bergantung
pada Direktur! Jadi, sebaiknya kau menyerahlah." kata Sa Rang, ia berkata
sembari mendorong Gyu Won.
"Menurutmu apa yang tengah Kau lakukan, kenapa kau mendorongku?" jawab Gyu Won.
"Menurutmu apa yang tengah Kau lakukan, kenapa kau mendorongku?" jawab Gyu Won.
"Jadi bagaimana jika aku
mendorongmu." tanya Sa Rang menantang.
Gyu Won kesal, ia langsung membalas dengan mendorong sarang.
Gyu Won kesal, ia langsung membalas dengan mendorong sarang.
Sa Rang engga mau kalah, ia kembali mendorong
Gyu Won. Dorongan keras yang membuat Gyu Won jatuh, Hee Joo yang berada di
dekat Gyu Won jadi terkena imbasnya.
Terjadilah amuk masa.. haha...
Untung saja, Seok Hyeon langsung datang dan
melerai mereka.
Tae Joon benar-benar memiliki perasaan dengan
Yoon Soo. Ia mencoba mendekati Yoon Soo, "Apakah Kau tidak ada acara di
hari Kamis? Mari kita makan malam bersama. Kau sudah ada janji
sebelumnya?" tanya Tae joon.
Yoon Soo menjawab, "Ini tidak seperti itu."
Tae Joon berkata, "Jadi, mari kita makan malam bersama?"
Karena kejadian amuk masa (??) itu Gyu Won, Hee Joo dan Sa Rang CS di marahi habis-habisan oleh Seok Hyeon.
"Kau bukan anak-anak sekolah dasar lagi. Jadi jangan melakukan sesuatu yang buruk!"
Yoon Soo menjawab, "Ini tidak seperti itu."
Tae Joon berkata, "Jadi, mari kita makan malam bersama?"
Karena kejadian amuk masa (??) itu Gyu Won, Hee Joo dan Sa Rang CS di marahi habis-habisan oleh Seok Hyeon.
"Kau bukan anak-anak sekolah dasar lagi. Jadi jangan melakukan sesuatu yang buruk!"
Gyu Won menjawb,
"Direktur "Seok Hyeon! Kami bukan anak-anak sekolah dasar."
Seok Hyeon kembali
berkata, "Kau tidak bisa mengatakan hal itu. Kau melakukan kesalahan
tingkat sekolah dasar, maka Kau harus dihukum seperti anak-anak sekolah
dasar!"
Hee joo menimpali, "Ini semua
salahmu, Direktur! Kami adalah orang-orang yang lulus audisi! Tentu saja kita
tidak akan bisa menerima diperlakukan seperti ini!"
Seok Hyeon membalas, "Hanya karena Kau tidak menerimanya, Apakah itu memberi Kau hak untuk menyalahkan orang lain?"
"Aku menjadi korban di sini!" jawab Hee Joo.
Gyu Won mengiyakan, "Aku juga."
Seok Hyeon membalas, "Hanya karena Kau tidak menerimanya, Apakah itu memberi Kau hak untuk menyalahkan orang lain?"
"Aku menjadi korban di sini!" jawab Hee Joo.
Gyu Won mengiyakan, "Aku juga."
Hukuman tetap harus dijalani, "Semuanya
harus mulai berhitung sampai hitungan ke 100. Aku akan memantau kalian
dari depan. Mereka yang berani menurunkan tangannya akan
didiskualifikasi. Apakah kalian mengerti?" kata Seok Hyeon sebelum ia
pergi meninggalkan ruangan.
Hee Joo kembali
menyalahkan Gyu Won, "Semua salahmu! Mengapa Kau menyalahkan aku?"
Gyu Won menjawab, "Itu jelas karena eonni."
Hee joo menjawab, "Sama seperti apa yang
dikatakan oleh Sa Rang eonni. Itu semua karena orang-orang seperti Kau,
orang yang lain, yang ingin melakukan yang terbaik jadi tidak memiliki
kesempatan dan ditolak! Tidak peduli bagaimana Kau melihatnya, semua orang di
sini telah bekerja keras dengan sekuat tenaga mereka. Jadi Kau harus mengejar
impianmu secepat Kau bisa."
Hukuman selesai, Gyu Won-Hee Joo dan yang
lainnya diperbolehkan untuk meninggalkan ruangan. Saat keluar dari ruangan, Hee
Joo melihat Lee Shin. "Shin, apakah Kau sudah makan?" kata Hee Joo
seraya mendekati Lee Shin dan mendekapkan tangannya pada lengan Lee Shin.
"Mari kita pergi bersama-sama?"
" Aku sudah makan." jawab Lee Shin seraya melepas tangan Hee Joo dari lenganya.
"Lalu, bagaimana dengan teh?"
"Lupakan saja."
Hee joo kesal, ia lalu mengungkit tentang Yoon Soo. "Apakah Kau tahu dengan siapa profesor Jeong Yun Su berkencan sebelumnya? Aku mendengar bahwa ia berada dalam hubungan yang rumit dengan profesor Kim Seok Hyun."
Lee Shin terdiam.
" Aku sudah makan." jawab Lee Shin seraya melepas tangan Hee Joo dari lenganya.
"Lalu, bagaimana dengan teh?"
"Lupakan saja."
Hee joo kesal, ia lalu mengungkit tentang Yoon Soo. "Apakah Kau tahu dengan siapa profesor Jeong Yun Su berkencan sebelumnya? Aku mendengar bahwa ia berada dalam hubungan yang rumit dengan profesor Kim Seok Hyun."
Lee Shin terdiam.
"Apa kau Pernah mendengar hal itu. Tetapi
untuk mengejar impiannya sendiri, dia meninggalkan professor Kim Seok
Hyeon dan pergi ke New York."
"Apa?"
Hee Joo berkata dengan pasti, "Itu benar! Bahkan script dalam drama dipementasan acara besok adalah tentang kisah cinta Profesor Jeong Yoon Soo. Kau tau, Profesor Yoon Soo lebih kuat dari siapapun, tapi ia malah bersandar padamu."
"Apa?"
Hee Joo berkata dengan pasti, "Itu benar! Bahkan script dalam drama dipementasan acara besok adalah tentang kisah cinta Profesor Jeong Yoon Soo. Kau tau, Profesor Yoon Soo lebih kuat dari siapapun, tapi ia malah bersandar padamu."
Lee Shin menjawab, "Hee Joo. Aku
akhirnya mengerti mengapa kau selalu sendirian dan tidak memiliki teman. .
" kata Lee Shin ia kemudian pergi meninggalkan Hee Joo.
"Apa? Kau bodoh!" Hee Joo kesal.
"Apa? Kau bodoh!" Hee Joo kesal.
Kalau Hee Joo bertemu Lee
Shin, kali ini Gyu Won bertemu dengan Seok Hyeon. Gyu Won cemberut sembari
berkata, "Aku bilang, aku adalah korban."
Seok Hyeon tersenyum,
"Apa ini?" Seok Hyeon mencoba merapikan rambut Gyu Won yang engga
teratur.
"Apa yang sedang kau
lakukan? Apa kau mencoba mengacak-acak rambutku." tanya Gyu Won yang
pasrah rambutnya di urak-arik oleh Seok Hyeon.
Dengan polosnya Seok
hyeon menjawab, "Tidak, aku tidak melakukan hal itu. Percayalah."
"Berhenti
bermain-main." Gyu Won menjauhkan kepalanya dari tangan Seok Hyeon.
Seok Hyeon tertawa
senang."Ya, ini cocok untukmu! Nanti saat bertemu dengan orang lain ubah
rambutmu seperti ini."
Daaan, kejadian sweet itu
dilihat oleh Yoon Soo. Perasaan kecewa yang Yoon Soo rasakan.
Perasaan kecewa
yang langsung dimengerti oleh Lee Shin. Saat melihat Yoon Soo, Lee Shin
tersenyum, tapi saat melihat kekecawaan di wajah Yoon Soo, Lee Shin terdiam. Ia
melihat ke arah Yoon Soo yang tengah memperhatikan Seok Hyeon.
Dan, ia menyadari kalau
apa yang dikatakan oleh Hee Joo itu benar, tentang hubungan Yoon Soo dengan
Seok Hyeon.
Seok Hyeon mendapat telepon dari Soo Myung, "Oh, Soo Myeong. Apa? Seberapa buruk cederanya? Baiklah. Aku akan ke sana sekarang."
Ia mendapat kabar kalau Gi Young terluka dan harus di rawat di rumah sakit.
Saat akan keluar dari kampus, dikoridor ia
bertemu dengan Lee Shin.
"Apakah ada masalah?" tanya Seok Hyeon.
"Mengenai pentas itu. Aku ingin berpartisipasi." jawab Lee Shin.
"Apakah ada masalah?" tanya Seok Hyeon.
"Mengenai pentas itu. Aku ingin berpartisipasi." jawab Lee Shin.
"Oh, bagus. Kita akan berbicara
tentang rinciannya lagi nanti." ujar Soek Hyeon, ia tengah terburu-buru.
Lee Shin kembali berkata, "Aku hanya akan mengajukan satu pertanyaan."
"Apa itu? Kau tidak bisa menanyakannya nanti?"
Lee Shin kembali berkata, "Aku hanya akan mengajukan satu pertanyaan."
"Apa itu? Kau tidak bisa menanyakannya nanti?"
Ia menanyakan perihal Yoon Soo, "Memperlakukan wanita yang pernah dicintai sebagai bahan tertawaan. Apakah itu benar-benar menyenangkan? Jika itu aku, aku bisa memahami mengapa Profesor Jeong Yoon Soo harus pergi."
"Tunggu sebentar,. . . " kata Seok
Hyeon mencegah Lee Shin untuk pergi.
"Aku menyukai
Profesor Jeong Yun Su." jawab Lee Shin.
Setelah Lee Shin pergi, Seok Hyeon tertawa
mendengar hal itu. Ia pikir, Lee Shin hanya membual. "Sepertinya
popularitas Profesor Jeong sangat meledak." kata Seok Hyeon.
Seok Hyeon menemui Gi Young yang terbaring di
rumah sakit..
Saat mengambil buku musiknya, Gyu Won melihat
Hee Joo tengah berlatih. Ia kembali membandingkan dirinya dengan Hee joo. Hee
Joo berlatih keras, tapi Gyu Won engga melakukan apapun...
Gyu Won membeli kopi
untuk Lee Shin.
Tapi, Lee Shin engga kunjung datang. Lama Gyu Won menunggu. Tapi, Lee Shin engga juga muncul.
Gyu Won menaruh kopi
itu..
Dan menyisipkan sebuah
note...
Dari kejauhan.. Lee Shin
melihat kopinya..
Haha.. Keliatan gitu??
Ini Coffee
cappucino
Lee Shin dari departemen musik
terapan!
Aku sudah meludahi kopi ini!!
Tweh tweh =3
Mengambil kopinya..
Dan tersenyum saat
membaca note yang ditulis Gyu Won untuk Lee Shin..
Dan.. tanpa berpikir
apa-apa.
Lee Shin meminum kopi
itu, seraya tersenyum...
Kopi cappucino yang
berubah manis karena note Gyu Won..
Gyu Won pergi menemui Seok Hyeon.
"Masuk! Halo. Apakah Kau sudah menulis surat penyesalanmu?" tanya Seok Hyeon.
"Tidak. Aku merasa bahwa.. akan lebih baik jika aku berhenti." jawab Gyu Won.
"Merasa dirugikan karena dikucilkan?"
Gyu Won menjawab, "Tidak bukan karena itu. Aku berpikir bahwa aku akan bermain musik tradisional saja, itulah kenapa aku mengikuti audisi ini. Sedangkan, acara itu hanya dalam beberapa hari lagi."
Seok Hyeon menawarkan, "Jika Kau bermain musik tradisional, apa Kau akan berpartisipasi dalam acara ini?"
Gyu Won juga menolaknya, "Apa? Tidak."
"Masuk! Halo. Apakah Kau sudah menulis surat penyesalanmu?" tanya Seok Hyeon.
"Tidak. Aku merasa bahwa.. akan lebih baik jika aku berhenti." jawab Gyu Won.
"Merasa dirugikan karena dikucilkan?"
Gyu Won menjawab, "Tidak bukan karena itu. Aku berpikir bahwa aku akan bermain musik tradisional saja, itulah kenapa aku mengikuti audisi ini. Sedangkan, acara itu hanya dalam beberapa hari lagi."
Seok Hyeon menawarkan, "Jika Kau bermain musik tradisional, apa Kau akan berpartisipasi dalam acara ini?"
Gyu Won juga menolaknya, "Apa? Tidak."
"Bagaimana mungkin. . . Apa mungkin,
karena tidak ada Lee Shin?" terka Seok Hyeon.
Gyu Won langsung menggeleng, "Tidak tidak seperti itu. Rasanya.. seperti.. aku menimbulkan kesulitan bagi orang-orang yang benar-benar ingin melakukan yang terbaik. Aku menyesal."
Gyu Won langsung menggeleng, "Tidak tidak seperti itu. Rasanya.. seperti.. aku menimbulkan kesulitan bagi orang-orang yang benar-benar ingin melakukan yang terbaik. Aku menyesal."
Melihat Lee Shin membawa
kopi, Joon Hee langsung menghampirinya.
"Kopi!" seru
Joon Hee kegirangan.
Lee Shin langsung
melarang Joon Hee untuk meminum kopi special itu. " Tidak."
"Kenapa? Hanya
sekali, hanya satu tegukan saja."
Lee Shin berbisik seraya
tersenyum, "Ini. . Sudah diludahi..Kau tidak boleh meminumnya."
"Pelit."
Saat latihan gayageum, Gyu Won memikirkan kopinya dan Lee Shin.
"Aku ingin tahu apakah ia minum kopi itu. Apa yang harus aku lakukan jika orang lain meminumnya? Jangan pedulikan."
Kakek menyentak Gyu Won. "Fokus! "
Seok Hyeon menemui Lee Shin di perpustakaan, "Mereka mengatakan Kau akan berada di sini untuk tidur. Kau mengatakan sebelumnya Kau ingin berpartisipasi dalam pentas?"
"Ya." jawab Lee Shin acuh.
Seok Hyeon menemui Lee Shin di perpustakaan, "Mereka mengatakan Kau akan berada di sini untuk tidur. Kau mengatakan sebelumnya Kau ingin berpartisipasi dalam pentas?"
"Ya." jawab Lee Shin acuh.
"Ada satu syarat." jawab Seok Hyeon.
Mereka pergi menemui Gyu Won.
Mendatangi kelas Gyu
Won..
Suasana yang canggung..
hahaa...
"Apakah ada masalah?" Tanya Gyu Won.
"Tentang pentas itu." jawab Seok Hyeon.
"Apa?"
Seok Hyeon berkata, "Jika Kau tidak ingin
menambahkan kesulitan bagi orang lain, tambahkan kekuatan dan usaha pada
dirimu sendiri. Aku akan mengurus sisanya. Aku awalnya tidak berencana
untuk menggunakan metode ini ketika datang ke sini."
"Lee Shin mengatakan ia akan
berpartisipasi dalam pentas. Meskipun aku tahu alasanmu untuk berpartisipasi.
Jika Lee Gyu Won berpartisipasi, maka kau juga bisa berpartisipasi.
Bukankah ia adalah budak Kau? Kau cobalah untuk meyakinkannya. Aku
pergi." kata Seok Hyeon.
Haha.. Kalau Gyu Won
kembali ke team acting maka Lee Shin bisa mengikuti pentas.
"Ayo, yakinkanlah aku?" kata Gyu Won.
"Tidak." jawab Lee Shin. " Tidak peduli Kau berpartisipasi atau tidak. Aku harus berpartisipasi. Kadang-kadang hal yang negatif juga merupakan hal yang baik?"
"Apa?"
Lee Shin mengatakan, "Bagaimanapun juga,
bukankah sainganmu adalah Hee Joo? Pernahkah Kau melihat betapa kerasnya, ia
berlatih? Kemampuan menari-nya bahkan lebih menakjubkan. Bagaimana dengan
Kau?"
"Apa? Kenapa kau seperti itu? Mengapa Kau tiba-tiba ingin bergabung?" tanya Gyu Won.
"Apa? Kenapa kau seperti itu? Mengapa Kau tiba-tiba ingin bergabung?" tanya Gyu Won.
" Karena ada seseorang yang ingin aku
lihat." jawab Lee Shin kemudian ia pergi meninggalkan Gyu Won.
"Apa? Untuk melihat
seseorang? Jangan katakan. . ." Gyu Won teringat Profesor Yoon Soo.
" Itu
imposible." gumamnya.
Seok Hyeon masih membujuk Gi Young untuk
mengikuti pentas.
"Mengapa Kau begitu keras kepala? Aku sudah mengatakan bahwa aku tidak bersedia untuk ikut pentas." Gi Young kesal.
"Mengapa Kau begitu keras kepala? Aku sudah mengatakan bahwa aku tidak bersedia untuk ikut pentas." Gi Young kesal.
"Bahkan jika, Kau dapat dengan mudah
menyerah. Aku tidak bisa. Kau adalah orang yang aku pilih. Apapun caranya dan
bagaimanapun caranya, aku akan pastikan kalau kau ada di panggung." jawab
Seok Hyeon.
Dan, Gyu Won memutuskan untuk kembali masuk ke team acting. "Ada apa?" tanya Seok Hyeon yang datang mengejutkan Gyu Won.
Dan, Gyu Won memutuskan untuk kembali masuk ke team acting. "Ada apa?" tanya Seok Hyeon yang datang mengejutkan Gyu Won.
Gyu Won terbata, "Itu. . . jika karena
aku, Lee Shin tidak dapat berpartisipasi. . . Sebenarnya.. itu tidak sepenuhnya
karena Lee Shin."
Latihan dimulai dan
selalu saja terjadi keributan antara Gyu Won dan Sa Rang.
"Mengapa Lee Gyu Won satu-satunya orang yang dikhususkan?" tanya Yoon Soo pada Seok Hyeon saat latihan selesai.
"Apa?"
"Dari apa yang aku lihat, memang seperti itu."
Seok Hyeon menjawab, "Jeong Yoon Soo. Aku
hanya bertanya karena aku tidak yakin. Apakah Kau cemburu karena Lee Gyu Won?
Bahkan jika itu benar, jangan terlihat jelas kalau kau cemburu. Tidak enak
diliat orang lain."
haha..
haha..
Seok Hyeon membawa Gyu Won-Hee Joo dan Sa Rang cs ke sebuah tempat latihan.
Seok Hyeon berkata seraya menunjuk ke arah beberapa orang yang tengah berlatih giat dengan talenta yang besar, "Orang-orang yang berlatih disini, tidak memiliki kesempatan yang pasti untuk tampil di panggung. Bagi mereka, tampil di panggung yang layak itu seperti memetik bintang di langit."
Seok Hyeon berkata pada Hee Joo. "Han Hee Joo. Apakah Kau berpikir bahwa Kau lebih baik dari mereka? Apakah Kau yakin bahwa Kau lebih baik dari mereka? Dengan bakatmu itu, ada banyak orang dalam industri ini."
Seok Hyeon menasihati Sa Rang cs. "Dan
Kau. . . Kau bilang, karena Lee Gyu Won, Kau tidak berhasil mendapatkan sebuah
peran dan hanya menjadi seorang make-up artis. . Apakah Kau tahu berapa
banyak orang di sini ingin menjadi artis make-up? Apakah Kau berpikir
bahwa Kau itu hebat?"
Seok Hyeon berbicara pada Gyu Won. "Lee
Gyu Won.. Kapan Kau akan berhenti menjadi pengikut orang lain? Apa lagi
yang bisa Kau katakan? Jangan membuat masalah bagi orang lain. Lee Gyu Won,
berhenti menyalahkan diri sendiri. Aku memilih Kau. Ini hanya karena jiwaku
tertantang untuk membentukmu menjadi seseorang yang memiliki kemampuan yang
tidak biasa."
"Jangan Berpikir
untuk menyalahkan dan meremehkan orang lain. Nanti, jika ada hal yang tidak
berjalan dengan baik , Aku akan mendiskualifikasi kalian dari pentas."
jawab Seok Hyeon sebelum ia pergi.
Karena motivasi dari Seok Hyeon itulah yang
membuat Gyu Won bersemangat untuk berlatih, terutama mengasah kemampuan
menarinya..
Stupid Band Perform...
Gi Young fokus dengan
script pentasnya..
Hee Joo menguatkan
tekadnya..
Daan..
Gyu Won dan Yoon Soo
tanpa sengaja bertemu di ruang tari.
Melihat Gyu Won sedang
berlatih, Yoon Soo segera mengajarinya..
Tahap demi tahap Gyu Won
lalui..
Lee Shin memperhatikan
dari kejauhan..
Dan tersenyum melihat
usaha keras Gyu Won..
Pagi harinya..
"Langsung saja. Kenapa kau berhenti?" gumam Gyu Won. Kakinya sedang sakit ditambah kedatangan Lee Shin.
"Mengapa? Ada apa?" tanya Gyu Won
yang aneh melihat Lee Shin yang terus melihat ke arahnya.
"Perlu tumpangan?"
"Perlu tumpangan?"
Sweet..
Lee Shin mengantar Gyu
Won ke kampus dengan sepedanya..
Gyu Won merasa seperti
dibawa ke dunia dongeng..
Semua orang heboh melihat
Gyu Won yang semakin dekat dengan Lee Shin.
"Turun." suruh
Lee Shin.
"Terima kasih."
kata Gyu Won.
"Apakah berat
badanmu 60 kilogram? Begitu berat. . .sampai-sampai akan membunuhku." ujar
Lee Shin sebelum ia pergi.
"Apa katamu?"
Gyu Won kesal.
Hasil kerja keras Gyu Won
membuahkan keberhasilan..
Semuanya berjalan dengan
baik.. ^^
Dan pasangan ini pun
tersenyum melihat perkembangan anak didiknya..
Beberapa waktu yang lalu,
Seok Hyeon sengaja membeli sebuah kalung cantik. Sebuah kado kecil yang akan ia
hadiahkan untuk Yoon Soo. Tapi karena egonya, Seok Hyeon semakin mengulur-ulur
waktu untuk memberikan benda special itu pada Yoon Soo.
Yoon Soo men-cancel makan
malanya bersama Tae Joon.
Seok Hyeon memberi
tumpangan pada Gyu Won..
Lee Shin masih berusaha mengejar Yoon Soo.
"Pulanglah!" kata Yoon Soo yang menghentikan mobilnya saat melihat Lee Shin mengikutinya..
Lee Shin memberikan Yoon
Soo sebuah kotak. Berisi.. kalung yang sama dengan yang dibeli oleh Seok Hyeon.
"Apa ini?"
tanya Yoon Soo.
Sebuah kalung cantik yang
sama seperti kalung yang dibeli oleh Seok Hyeon.
"Buka dan lihatlah." jawab Lee Shin
seraya tersenyum. " Aku akan membantu untuk memakaikannya."
"Tidak perlu, aku
akan melakukannya sendiri." jawab Yoon Soo. Tapi, Lee Shin segera mengambil
kalung itu dan memakainnya.
Daaaaan...
Di waktu yang bersamaan, saat Lee Shin mencium Yoon Soo.
Gyu Won melihat mereka.. Gyu Won teringat kata-kata Hee Joo. "Lee Shin, orang yang dia sukai, Kau bahkan tidak bisa menandinginya. Jadi, menjauhlah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar