Tampilkan postingan dengan label Berita Unik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Unik. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 Maret 2012

Lubang Hitam Bisa Melemparkan Planet



Citra hasil simulasi yang bakal terlihat di sekitar lubang hitam saat cahaya dibelokkan akibat tersedot gravitasi sangat kuat.


MASSACHUSETS, KOMPAS.com — Simulasi komputer menunjukkan bahwa gravitasi lubang hitam bisa melemparkan planet keluar dari orbitnya.
Planet yang terlempar lumrahnya akan bergerak dengan kecepatan 11-16 juta km per jam. Namun, bisa saja kecepatan mencapai 48 juta km per jam.
"Planet-planet itu akan menjadi benda tercepat yang bergerak di galaksi kita," kata Avi Loeb, peneliti di Harvard Smithsonian Center for Astrophysics di Massachusets, Amerika Serikat, seperti dikutip BBC, Jumat (23/3/2012).
Perlu diketahui, dengan kecepatan itu, planet bergerak 450 kali lebih cepat daripada kecepatan revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Dengan kecepatan itu, manusia bisa pergi dari London ke New York hanya dalam waktu kurang dari 1/2 detik, atau bisa pergi ke Bulan dalam waktu hanya 30 detik.
Bagaimana planet bisa terlempar?

Peristiwa ini bisa dialami oleh planet yang ada dalam sistem bintang ganda atau tata surya yang memiliki dua bintang.
Jika tata surya tersebut ada di dekat lubang hitam, maka lubang hitam akan memakan salah satu bintang. Sementara itu, bintang lain akan terlempar jauh dengan kecepatan super-tinggi.
Planet-planet pengorbit bintang yang dimakan itulah yang bisa terlempar.
Menurut para astronom, terlemparnya planet ini pernah diobservasi tujuh tahun lalu. Astronom mendeteksi adanya benda angkasa yang bergerak keluar dari Bimasakti dengan kecepatan 2,4 juta km per jam.

10 Teknologi Tinggi Milik Nenek Moyang Bangsa Indonesia

1. Borobudur: bukti kecanggihan teknologi dan arsitektur



Borobudur adalah candi yang diperkirakan mulai dibangun sekitar 824 M oleh Raja Mataram bernama Samaratungga dari wangsa Syailendra. Borobudur merupakan bangunan candi yang sangat megah.

Tidak dapat dibayangkan bagaimana nenek moyang kita membangun Borobudur yang demikian berat dapat berdiri kokoh dengan tanpa perlu memakukan ratusan paku bumi untuk mengokohkan pondasinya, tak terbayangkan pula bagaimana batu-batu yang membentuk Borobudur itu dibentuk dan diangkut ke area pembangunan di atas bukit.
Bahkan dengan kecanggihan yang ada pada masa kini, sulit membangun sebuah candi yang mampu menyamai candi Borobudur. Borobudur juga mengadopsi Konsep Fraktal.
Fraktal adalah bentuk geometris yang memiliki elemen-elemen yang mirip dengan bentuknya secara keseluruhan.
Candi borobudur sendiri adalah stupa raksasa yang di dalamnya terdiri dari stupa-stupa lain yang lebih kecil. Terus hingga ketidakberhinggaan. Sungguh mengagumkan nenek moyang kita sudah memiliki pengetahuan seperti itu. Bangunan Candi Borobudur benar-benar bangunan yang luar biasa.

2. Kapal Jung Jawa: Teknologi kapal raksasa


Jauh sebelum Cheng Ho dan Columbus, para penjelajah laut Nusantara sudah melintasi sepertiga bola dunia. Meskipun sejak 500 tahun sebelum Masehi orang-orang China sudah mengembangkan beragam jenis kapal dalam berbagai ukuran, hingga abad VII kecil sekali peran kapal China dalam pelayaran laut lepas.
Dalam catatan perjalanan keagamaan I-Tsing (671-695 M) dari Kanton ke Perguruan Nalanda di India Selatan disebutkan bahwa ia menggunakan kapal Sriwijaya, negeri yang ketika itu menguasai lalu lintas pelayaran di ”Laut Selatan”.
Pelaut Portugis yang menjelajahi samudera pada pertengahan abad ke-16 Diego de Couto dalam buku Da Asia, terbit tahun 1645 menyebutkan, orang Jawa lebih dulu berlayar sampai ke Tanjung Harapan, Afrika, dan Madagaskar.

Ia mendapati penduduk Tanjung Harapan awal abad ke-16 berkulit cokelat seperti orang Jawa. 'Mereka mengaku keturunan Jawa,' kata Couto, sebagaimana dikutip Anthony Reid dalam buku Sejarah Modern Awal Asia Tenggara.

Berdasarkan relief kapal di Candi Borobudur membuktikan bahwa sejak dulu nenek moyang kita telah menguasai teknik pembuatan kapal. Kapal Borobudur telah memainkan peran utama dalam segala hal dalam bahasa Jawa pelayaran, selama ratusan ratus tahun sebelum abad ke-13.

Memasuki abad ke-8 awal, kapal Borobudur digeser oleh Jung besar Jawa, dengan tiga atau empat layar sebagai Jung. Kata 'Jung' digunakan pertama kali dalam perjalanan biksu Odrico jurnal, Jonhan de Marignolli, dan Ibn Battuta berlayar ke Nusantara, awal abad ke-14.
Mereka memuji kehebatan kapal Jawa raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan Jung tak jauh berbeda dari karya kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku.

Disebutkan, jung Nusantara memiliki empat tiang layar, terbuat dari papan berlapis empat serta mampu menahan tembakan meriam kapal-kapal Portugis.

Bobot jung rata-rata sekitar 600 ton, melebihi kapal perang Portugis. Jung terbesar dari Kerajaan Demak bobotnya mencapai 1.000 ton yang digunakan sebagai pengangkut pasukan Nusantara untuk menyerang armada Portugis di Malaka pada 1513. Bisa dikatakan, kapal jung Nusantara ini disandingkan dengan kapal induk di era modern sekarang ini.

3. Keris: kecanggihan teknologi penempaan logam


Teknologi logam sudah lama berkembang sejak awal masehi di nusantara. Para empu sudah mengenal berbagai kualitas kekerasan logam. Keris memiliki teknologi penempaan besi yang luar biasa untuk ukuran masyarakat di masa lampau.

Keris dibuat dengan teknik penempaan, bukan dicor. Teknik penempaan disertai pelipatan berguna untuk mencari kemurniaan besi, yang mana pada waktu itu bahan-bahan besi masih komposit dengan materi-materi alam lainnya.

Keris yang mulanya dari lembaran besi yang dilipat-lipat hingga kadang sampai ribuan kali lipatan sepertinya akan tetap senilai dengan prosesnya yang unik, menarik dan sulit. Perkembangan teknologi tempa tersebut mampu menciptakan satu teknik tempa Tosan Aji ( Tosan = besi, Aji = berharga).

Pemilihan akan batu meteorit yang mengandung unsur titanium sebagai bahan keris, juga merupakan penemuan nenek moyang kita yang mengagumkan. Titanium lebih dikenal sebagai bahan terbaik untuk membuat keris karena sifatnya ringan namun sangat kuat.

Kesulitan dalam membuat keris dari bahan titanium adalah titik leburnya yang mencapai 60 ribu derajat celcius, jauh dari titik lebur besi, baja atau nikel yang berkisar 10 ribu derajat celcius.

Titanium ternyata memiliki banyak keunggulan dibandingkan jenis unsur logam lainnya. Unsur titanium itu keras, kuat, ringan, tahan panas, dan juga tahan karat.

Unsur logam titanium baru ditemukan sebagai unsur logam mandiri pada sekitar tahun 1940, dan logam yang kekerasannya melebihi baja namun jauh lebih ringan dari besi. Dalam peradaban modern sekarang, titanium dimanfaatkan orang untuk membuat pelapis hidung pesawat angkasa luar, serta ujung roket dan peluru kendali antar benua.

4. Benteng Keraton Buton: Arsitektur bangunan untuk pertahanan


Di Buton, Sulawesi Tenggara ada Benteng yang dibangun di atas bukit seluas kurang lebih 20,7 hektar. Benteng yang merupakan bekas ibukota Kesultanan Buton ini memiliki bentuk arsitek yang cukup unik, terbuat dari batu kapur.

Benteng yang berbentuk lingkaran ini memiliki panjang keliling 2.740 meter. Benteng ini memiliki 12 pintu gerbang dan 16 pos jaga / kubu pertahanan (bastion) yang dalam bahasa setempat disebut baluara.

Tiap pintu gerbang (lawa) dan baluara dikawal 4-6 meriam. Jumlah meriam seluruhnya 52 buah. Pada pojok kanan sebelah selatan terdapat godana-oba (gudang mesiu) dan gudang peluru di sebelah kiri.

Letaknya pada puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng yang cukup terjal memungkinkan tempat ini sebagai tempat pertahanan terbaik di zamannya. Benteng ini menunjukkan betapa hebatnya ahli bangunan nenek moyang kita dalam membuat teknologi bangunan untuk pertahanan.

5. Si Gale gale: Teknologi Robot tradisional Nusantara


Orang Toba Batak Sumatra utara pada zaman dahulu sudah bisa membuat robot tradisional yang dikenal dengan sebutan si gale-gale. Boneka ini menguasai sistem kompleks tali yang dibuat sedemikian rupa. Melalui tali yang ditarik ulur inilah boneka itu dapat membungkuk dan menggerakan “tangannya” sebagai mana layaknya orang menari.

Menurut cerita, Seorang Raja dari Suku Karo di Samosir membuat patung dari kayu untuk mengenang anak satu-satunya yang meninggal dunia. Patung kayu tersebut dapat menari-nari yang digerakkan oleh beberapa orang. Sigale - gale dimainkan dengan iringan musik tradisional khas Batak.

Boneka yang tingginya mencapai satu setengah meter tersebut diberi kostum tradisional Batak. Bahkan semua gerak-geriknya yang muncul selama pertunjukan menciptakan kesan-kesan dari contoh model manusia.

Kepalanya bisa diputar ke samping kanan dan kiri, mata dan lidahnya dapat bergerak, kedua tangan bergerak seperti tangan-tangan manusia yang menari serta dapat menurunkan badannya lebih rendah seperti jongkok waktu menari.

Si gale-gale merupakan bukti bahwa nenek moyang kita sudah dapat membuat boneka mekanikal atau robot walau dalam bentuk yang sederhana. Robot tersebut diciptakan untuk dapat meniru gerakan manusia.

6. Pengindelan Danau Tasikardi, Banten : Kecanggihan Teknologi Penjernihan Air


Nenek moyang kita ternyata sudah mengembangkan teknologi penyaringan air bersih. Sekitar abad ke16-17 Kesultanan Banten telah membangun Bangunan penjernih air untuk menyaring air yang berasal dari Waduk Tasikardi ke Keraton Surosowan.

Proses penjernihannya tergolong sudah maju. Sebelum masuk ke Surosowan, air yang kotor dan keruh dari Tasik Ardi disalurkan dan disaring melalui tiga bangunan bernama Pengindelan Putih, Abang, dan Emas.

Di tiap pengindelan ini, air diproses dengan mengendapkan dan menyaring kotoran. Air selanjutnya mengalir ke Surosowan lewat serangkaian pipa panjang yang terbuat dari tanah liat dengan diameter kurang lebih 40 cm.

Terlihat sekali bahwa pada masa tersebut sudah mampu menguasai teknologi pengolahan air keruh menjadi air layak pakai.

Danau Tasik Ardi sendiri merupakan danau buatan. Sebagai situs sejarah, keberadaan danau ini adalah bukti kegemilangan peradaban Kesultanan Banten pada masa lalu.

Untuk ukuran saat itu, membuat waduk atau danau buatan untuk mengairi areal pertanian dan memenuhi kebutuhan pasokan air bagi penduduk merupakan terobosan yang cemerlang.

7. Karinding: Teknologi pengusir hama dengan gelombang suara


Ternyata nenek moyang dan leluhur kita mempunyai suatu alat musik tiup tradisional yang berfungsi sebagai hiburan sekaligus pengusir hama.

Alat musik dari Sunda ini terbuat dari pelepah kawung atau bambu berukuran 20 x 1 cm yang dipotong menjadi tiga bagian yaitu bagian jarum tempat keluarnya nada (disebut cecet ucing atau ekor kucing), pembatas jarum, dan bagian ujung yang disebut panenggeul (pemukul).

Jika bagian panenggeul dipukul, maka bagian jarum akan bergetar dan ketika dirapatkan ke rongga mulut, maka akan menghasilkan bunyi yang khas.

Alat ini bukan cuma untuk menghibur tapi juga ternyata berfungsi mengusir hama di kebun atau di ladang pertanian. Suara yang dihasilkan oleh karinding ternyata menghasilkan gelombang low decibel yang menyakitkan hama sehingga mereka menjauhi ladang pertanian.

Frekuensi suara yang dikeluarkan oleh alat musik tersebut menyakitkan bagi hama tersebut, atau bisa dikatakan frekuensi suaranya melebihi dari rentang frekuensi suara hama tersebut, sehingga hama tersebut akan panik dan terganggu konsentrasinya.

Kecanggihan Karinding sebagai bukti bahwa nenek moyang kita sejak dulu sudah mampu menciptakan alat yang menghasilkan gelombang suara. Ini adalah alat mengusir hama yang aman bagi lingkungan. Dibutuhkan perhitungan yang teliti untuk menciptakan alat musik seperti itu.

8. Rumah Gadang: Arsitektur Rumah Aman Gempa


Para nenek moyang orang Minang ternyata berpikiran futuristik alias jauh maju melampaui zamannya dalam membangun rumah. Konstruksi rumah gadang ternyata telah dirancang untuk menahan gempuran gempa bumi.

Rumah gadang di Sumatera Barat membuktikan ketangguhan rekayasa konstruksi yang memiliki daya lentur dan soliditas saat terjadi guncangan gempa hingga berkekuatan di atas 8 skala richter.

Bentuk rumah gadang membuat Rumah Gadang tetap stabil menerima guncangan dari bumi. Getaran yang datang dari tanah terhadap bangunan terdistribusi ke semua bangunan.

Rumah gadang tidak menggunakan paku sebagai pengikat, tetapi berupa pasak sebagai sambungan membuat bangunan memiliki sifat sangat lentur.

Selain itu kaki atau tiang bangunan bagian bawah tidak pernah menyentuh bumi atau tanah. Tapak tiang dialas dengan batu sandi.

Batu ini berfungsi sebagai peredam getaran gelombang dari tanah, sehingga tidak mempengaruhi bangunan di atasnya. Kalau ada getaran gempa bumi, Rumah Gadang hanya akan berayun atau bergoyang mengikuti gelombang yang ditimbulkan getaran tersebut

Darmansyah, ahli konstruksi dari Lembaga Penanggulangan Bencana Alam, Sumatera Barat menyebutkan, dari sisi ilmu konstruksi bangunan rumah gadang jauh lebih maju setidaknya 300 tahun dibanding konstruksi yang ada di dunia pada zamannya.

9. Tempe: Pemanfaatan bioteknologi untuk makanan


Tempe merupakan hasil bioteknologi sederhana khas Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia telah menggunakan Rhizopus untuk membuat tempe dari kedelai. Semua ini adalah penggunaan mikroba atau mikroorganisme pada tingkat sel untuk tujuan pangan.

Sebenarnya mengolah kedelai dengan ragi juga dilakukan di negara lain seperti China, Jepang, India, dll. Tetapi yang menggunakan Rhizopus hanya di Indonesia saja. Jadi kemampuan membuat tempe kedelai adalah penemuan orang Indonesia.

Tempe sudah dikenal sejak berabad-abad lalu di Nusantara. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 telah ditemukan kata 'tempe'.

Kini, tempe sudah merambah manca negara, tidak saja karena rasa dan aromanya, namun juga karena kandungan gizinya. Penemuan tempe adalah sumbangan nenek moyang kita pada seni masak dunia.

10. Pranata Mangsa: Sistem penanggalan musim bukti kepandaian ilmu astronomi nenek moyang kita


Seperti kebudayaan-kebudayaan lain di dunia, masyarakat asli Indonesia sudah sejak lama menaruh perhatian pada langit. Pengamatan langit digunakan dalam pertanian dan pelayaran.

Dalam masyarakat Jawa dikenal pranatamangsa, yaitu peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam, dan umumnya berhubungan dengan tata letak bintang di langit.

Menurut Daldjoeni di bukunya 'Penanggalan Pertanian Jawa Pranata Mangsa', Pranata Mangsa tergolong penemuan brilian. Kompleksitasnya tak kalah bobot dari sistem penanggalan yang ditemukan bangsa Mesir Kuno, China, Maya, dan Burma. Lebih-lebih jika dibandingkan dengan model Farming Almanac ala Amerika, Pranata Mangsa jauh lebih maju.

Meskipun teknologi sudah semakin canggih seperti sekarang ini, penerapan perhitungan pranata mangsa masih relevan. Hal itu dikarenakan nenek moyang kita dulu mempelajari gejala-gejala alam seperti musim hujan/kemarau, musim tanaman berbunga/berbuah, posisi rasi bintang, pengaruh bulan purnama, dan sebagainya. Dengan mempelajari gejala-gejala alam tersebut nenek moyang kita dapat lebih menghargai kelestarian alam.

Sebenarnya masih banyak teknologi-teknologi yang digunakan nenek moyang kita yang tidak dituliskan disini.

Dari penemuan-penemuan itu sebenarnya sejak dulu bangsa Indonesia sudah mampu menguasai teknologi canggih di zamannya maka tidak pantas lah bila kita menyombongkan diri sebagai generasi sekarang bila kita tidak menghargai dan mengapresiasi leluhur kita.

Nenek moyang kita telah berhasil membangun candi-candi yang sangat indah arsitekturnya dan bertahan ratusan tahun.

Nenek moyang kita juga membangun armada laut yang telah mengarungi samudra luas.

Nenek moyang kita juga telah menemukan benda-benda yang tebilang sederhana tapi banyak manfaatnya.

Itu semua bukti bahwa nenek moyang kita sangat cerdas. Penjajahlah yang telah membuat kita lemah dan kurang percaya diri. Karena itu, setelah menjadi bangsa yang merdeka kita harus dapat bangkit kembali untuk mensejajarkan diri dengan bangsa lain yang telah maju.

Pentingnya Memiliki Salinan Paspor




KOMPAS.com - Jangan salah, paspor seringkali menjadi target para pencopet. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga paspor Anda aman setiap waktu. Sayangnya, paspor dicuri maupun hilang sudah biasa bagi wisatawan pemula maupun yang sudah berpengalaman.
Paspor memang hanya lembaran kertas berbentuk buku kecil. Namun jika sudah hilang, bayangkan susahnya situasi Anda. Sehingga perlulah Anda berjaga-jaga dengan menyimpan salinan paspor Anda. Banyak orang, walaupun sudah sering bepergian pun, cenderung meremehkan salinan paspor tersebut. Padahal hal remeh ini sangat penting.
Pertama, buatlah salinan halaman depan paspor Anda, terutama yang memuat identitas Anda dan kepergian Anda ke negara tersebut. Lakukan penjagaaan berlapis. Caranya adalah membuat salinan dengan memfotokopi paspor Anda. Lalu, scan paspor Anda sehingga menjadi file digital. Kemudian simpan di USB dan email Anda.
Jika paspor Anda hilang, segeralah melapor ke kedutaan Indonesia terdekat. Sebaiknya, sebelum Anda mengunjungi suatu negara, ketahuilah nomor telepon dan alamat kedutaan Indonesia di negara tersebut. Atau, Anda bisa saja meminta tolong pihak hotel tempat Anda menginap untuk mencari tahu alamat kedutaan Anda.
Memang memiliki salinan paspor tidak dapat menggantikan paspor yang hilang. Tetapi dapat mempersingkat waktu penggantian ataupun mendapatkan paspor sementara. Dengan salinan ini, Anda dapat membuktikan identitas Anda di kedutaan terdekat.
Hal ini bisa memakan waktu jika Anda tidak mengingat nomor paspor Anda. Sebaliknya, bila ada salinan, maka pihak kedutaan dapat dengan mudah memeriksa identitas Anda dan memberikan solusi bagi paspor Anda yang hilang.
Bawalah selalu salinan paspor terpisah dari paspor asli. Jangan menaruh paspor salinan dan paspor asli di tas yang sama. Anda juga dianjurkan untuk membuat dua salinan paspor dan meninggalkan satu salinan kepada keluarga atau teman Anda.

Asal Usul Semur di Indonesia


Semur, masakan yang dikenal dengan kuah berwarna cokelat, banyak menyimpan kisah pernikahan antarbudaya. Tercatat ada lima budaya yang ikut meramu makanan dengan sumber bahan protein hewani ini. Sejarawan JJ Rizal menuturkan semur dipengaruhi oleh budaya Eropa, Timur Tengah India, Cina, dan Indonesia. "Nama semur itu dari orang Belanda, dari katastomerijj," ujar dia dalam diskusi semur di Restoran Bebek Bengil, Kamis 27 Oktober 2011.

asal usul semur

Stomerijj atau steamer (kukusan) adalah salah satu alat masak. Zaman penjajahan mayoritas orang Belanda memiliki pekerja orang Indonesia. "Mereka berteriak memasak dalam stomerijj, tapi terdengar smoor lalu menjadi semur," tutur dia.

Namun cara memasaknya, Rizal menuturkan, murni dari Indonesia. Indonesia sudah mengenal tradisi mengolah daging dan ikan sejak masa berburu dan meramu pada abad 9 Masehi. Bukti tersebut tersurat dalam relief di Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Lalu masuk tradisi dari bangsa pendatang India dan Timur Tengah melalui rempah-rempahnya.

"Terakhir, bentuk masakan dan cita rasa kecap dipengaruhi unsur Tionghoa peranakan," ucap Rizal. Meski begitu, kata Rizal, perlu diingat kecap yang dipakai adalah kecap manis yang asli Indonesia. Soalnya bangsa Cina hanya mengenal kecap asin. Jadi warna yang hitam manis dan rasa hangat rempah menunjukkan masakan ini asli Indonesia.

Setiap daerah, menurut Rizal, juga punya kisah tentang semur. Semur ala Betawi yang dikenal sebagai andilan punya sejarah sendiri. Andilan biasanya dimasak sebelum Lebaran. "Warga yang akan memasak andilan itu patungan," papar Rizal. Tujuannya selain sebagai rasa syukur juga untuk meraih kebersamaan. Kekayaan sejarah semur, Rizal percaya, cukup kuat untuk menjadikannya warisan tak benda dunia. "Semur itu tidak sekadar akte lahir di Indonesia, tapi ada historis dan nilai filosofis yang kuat," ucap dia.

Tapi apa yang layak disebut semur? Menurut Arie Parikesit, pendiri konsultan kuliner Kelana Rasa, semur masuk dalam jenis masakan yang dimasak lama (slow cooking). Memasaknya butuh dengan api kecil dalam waktu lama dengan isi protein hewani. Bisa ikan atau daging.

"Ciri khasnya adalah ada bumbu rempah berupa cengkeh atau pala dan kecap manis," ucap Arie. Tapi Rizal menegaskan tidak semua semur harus pakai kecap manis. Soalnya di Ternate semur daging dimasak pakai cuka.
http://haxims.blogspot.com/2011/10/asal-usul-semur-di-indonesia.html 

Kamis, 22 Maret 2012

1 Item 7 Ways : Janna Soekasah & Bolero Jumputan

Janna yang tengah hamil 7 bulan masih sangat aktif menjalani beberapa bisnisnya antara lain franchised spa dan salon kecantikan, event organizer, pemegang license label Havaianas, creative marketing untuk Ghea Studio dan Ghea Kids, hingga jadi ibu bagi Janina Gaia Joesoef. Rahasianya untuk tetap tampil gaya? Bolero Jumputan andalannya ini. Mari kita simak bersama 7 gaya seru kreasi Janna Soekasah.


Janna menyarankan untuk para ibu hamil lainnya untuk tidak membeli baju maternity khusus, karena dari pengalaman pertamanya dia tidak bisa memakainya lagi. Cukup beli pakaian dengan siluet longgar dan satu size lebih besar. “Apalagi sekarang sudah banyak jegging dengan elastic waist band, jadi celana masih tetap nyaman untuk dikenakan dan masih tetap gaya.”
Bolero Jumputan, Ghea Studio. Top & celana, Zara. Flats, Alexander McQueen. Jam, Toy Watch. Tas, Louis Vuitton – Sofia Coppola Edition. Aksesori, Kitson. Cincin, Roberto Cavalli. Ipad case, Bottega Veneta. Kacamata, Le Specs.



Memiliki ibu seorang desainer yang banyak mengangkat kebudayaan Indonesia membuat Janna sudah “melek” tentang kain dan budaya semenjak kecil. Secara tidak sengaja dia selalu memasukan unsur etnik ke dalam gaya sehari-harinya. Selain itu dia Janna juga sangat senang mengoleksi aksesori dengan makna spiritual dan tidak ketinggalan item vintage yang one of a kind.
Dress, Portmans. Jam tangan, Bvlgari. Sendal, Havaianas. Tas, Chanel. Kacamata, beli di Collete. Aksesori, Hands Of Fatima, vintage, beli di Turkey dan warisan keluarga.



Kelahiran Janina menginspirasi Ghea dan Janna untuk melansir koleksi Ghea Kids. Label ini ada untuk mengembalikan kecintaan anak Indonesia kepada kebudayaan negaranya sendiri oleh karena itu dipilihlah slogan “Love Yourself, Love Your Culture, and Love Indonesia”. Tidak heran jika kemudian Janina akan melanjutkan fashion empire yang telah mereka buat.
Maxi dress, beli di LA. Tas, Etro. Cincin, koleksi antic dari Majapahit. Kacamata, Oliver Peoples. On Janina: Dress, Ghea Kids. Tas, Prada.



Kenapa ia akhirnya memilih bolero Jumputan ini? Karena bisa ia padukan dari tampilan yang casual hingga yang formal seperti LBD ini. Memiliki ibu dan nenek seorang fashionista membuat dia sering mendapatkan koleksi vintage yang sangat unik seperti kalung-kalung yang ia kenakan di sini. “Pastikan kamu mencuci pakaian vintage di tempat laundry yang bagus, sedangkan untuk aksesori bersihkan dengan bedak tabur Cina atau rendam dalam air sabun bayi. Masukan ke dalam boks atau bungkus rapi dengan kain.”
LBD, Karen Millen. Kalung salib, vintage Christian Lacroix & Chanel. Gelang, Roberto Cavali. Sepatu, Christian Louboutin. Tas, vintage Chanel. On Janina, Ghea Kids


Kondisinya yang sedang hamil tidak membuat dia menghentikan kesenangannya menonton konser. Bahkan dia masih bisa menonton konser dengan sepatu hak tingginya. Janna juga menambahkan bahwa definisi fashionable untuknya adalah ketika kamu merasa nyaman dengan apa yang kamu kenakan. Dan yang terakhir untuk membuat tampilan legging lebih “dressy”, padukan dengan atasan yang lebih panjang lalu tambahkan jaket atau blazer. 
Top, Haute Hippie. Legging, David Lerner. Sepatu, Alexander McQueen. Aksesori, Butler & Wilson. 

 

Agar tetap terlihat fashionable pada saat travelling pastikan kamu membawa scarf, jeans, LBD, sepatu boots dan kacamata. “Koper Etro motif paisley, flats Charlotte Olympia dengan motif spider dan ada cincin motif ular dari pengrajin di Solo yang sedang aku incar nih!” itu adalah beberapa item fashion yang sedang iya inginkan. 
Top, Sass & Bide. Legging, David Lerner. Sepatu, Dr Martens. Jam, Toy Watch. Scarf, Hermes. Tas, Alexander Wang. Kacamata, DVB sunglasses.  Koper, vintage Louis Vuitton. 

 


Siapa yang sangka Janna dengan perawakan yang cantik ini menyukai musik alternatif? Lahir di London membuatnya memiliki sentimental value terhadap negara itu, dan Rolling Stones adalah salah satu “oleh-oleh” yang ia dapat dari sana. Ini juga mengapa ia sangat menyukai motif Jumputan, “Motif ini adalah favorit aku karena mengingatkan aku akan motif psychedelic yang seru. Lalu semua motif dan kain yang kami buat di Ghea itu custom made. Jadi tidak ada orang lain yang punya lho!”
Top, Junk Food. Jeans, Nudie. Gelang, Tory Burch.Flats, beli di Paris. Tas, vintage Jean Paul Gaultier.

http://www.fimela.com/read/2012/03/22/1-item-7-ways-janna-soekasah-bolero-jumputan 

5 Inspirasi Gaya dari jalanan Paris & Milan untuk tampilan lebih stylish

Selain para desainer berlomba-lomba mendikte kita tentang tren fashion terkini. Para editor, blogger dan model biasanya memberikan sentuhan personal mereka terhadap tren yang ada. Dari dua kota mode dunia Paris dan Milan, kami menangkap 5 tren busana seru yang bisa langsung kamu aplikasikan pada tampilan sehari-hari. Penasaran seperti apa? Klik terus artikel ini.

Crash Course
Ketika tabrak warna tidak lagi menjadi tren terkini dalam gaya berpakaian, sekarang tabrak motif atau corak adalah pilihan terbaru bagi kamu para pecinta fashion gaya unik. Seperti yang terlihat pada Tamu McPherson, Elisa Nalin dan beberapa perempuan gaya yang lalu lalang di Milan dan Paris. Mereka berhasil mencuri perhatian kami dengan pilihan outfit tabrak motif yang seru. Tips untuk mengenakan tren ini adalah pilihan outfit dengan potongan klasik dan sederhana, pastikan motif yang kamu pilih masih memiliki benang merah antara atasan atau bawahan, dan terakhir jika kamu sudah memilih motif yang cukup ramai, pilih outfit dengan warna yang netral dan hindari pemakaian aksesori yang berlebihan. 

 

My Hatts Off To You
Topi kini tidak lagi memiliki fungsi sebagai pelindung kepala dan rambut dari terangnya sinar matahari, namun sekaligus menjadi pertolongan pertama pada rambut yang sedang sulit diatur dan aksesori terpanas yang harus kamu coba. Anna Dello Russo sejenak meninggalkan headpiece buah-buahan dan mengenakan topi ala prajurit militer lansiran Louis Vuitton yang ia padukan dengan jaket bulunya. Model Karlie Kloss memilih topi bulu ala orang Rusia untuk membantu melindungi dirinya dari udara dingin kota Paris. Sisanya? Mulai dari topi ala pemain golf, visor hat, topi dengan bentuk telinga kelinci, turban, hingga topi kupluk bisa kamu jadikan alternatif bergaya seperti yang bisa terlihat di sini. Jadi tidak ada lagi yang namanya bad hair day, bukan? 
 

My New Man
Ini adalah versi terbaru berpakaian ala laki-laki yang maskulin. Pilih warna-warna pastel atau sekaligus warna kuning terang ala Anne Cathereine Frey dan Leigh Lezark, dan sematkan juga pocket scarf agar gaya androgyny semakin terasa. Selain itu kamu bisa menambahkan aksen “girly” seperti dasi dengan motif polkadot, heels warna terang, atau dengan celana piyama dengan motif bunga ala Carol Issa. Berpenampilan dengan tren ini bukan berarti juga kita meninggalkan gaya personal kita bukan? 


New Neck Accessories
Ada yang dililit dengan kencang, dibiarkan menjuntai, dan diikat layaknya sebagai kerudung, scarf kini berperan sebagai pengganti aksesori untuk tampilan musim ini. Beragam motif dan corak yang bervariasi, hingga pemilihan  bahan membuat scarf menjadi pilihan para fashion editor sekaligus model pada saat menghadiri acara fashion week. Jadi apa kamu siap bergaya dengan paduan scarf seperti ini? 

 

Wide Leg Pants
Celana dengan potongan lebar ini sangat nyaman untuk dikenakan dan akan membantu merampingkan bagian pinggul dan paha untuk kamu yang memiliki tubuh bentuk jam pasir ataupun buah pir. Seperti yang bisa kamu lihat di sini jika celana lebar sudah kamu pilih, pastikan atasan kamu memiliki potongan yang pas tubuh seperti t-shirt atau blus pas badan, atau juga fitted blazer. Selain itu tambahkan juga ikat pinggang untuk memberikan ilusi pinggang yang kecil dan terakhir platform heels is a must untuk membantu memberikan ilusi kaki yang lebih jenjang. 

http://www.fimela.com/read/2012/03/13/5-inspirasi-gaya-dari-jalanan-paris-milan-untuk-tampilan-lebih-stylish